Pada
suatu siang saya yang biasanya, saya pulang kampus dengan menggunakan kereta Commuterline sendiri karena tidak ada teman sekelas saya yang satu
arah. Siang itu sangat panas dan kering, dalam hati saya berharap bertemu salah
seorang teman saya agar tidak terlalu bosan berdiam di kereta, sayangnya
harapan saya tidak terjadi. Sesampainya di stasiun UI saya menunggu kereta yang
10 menit kemudian datang kereta jurusan Tanah Abang yang akan saya naiki.
Suasana kereta saat siang hari selalu penuh walaupun tidak sesak, dan AC yang
sering mati untungnya tidak terjadi siang itu sehingga suasan di dalam gerbong
cukup sejuk. Saya berdiri karena tidak ada kursi yang kosong. Saat hampir
sampai Stasiun Pasar Minggu ada seorang ibu-ibu yang duduk di depan saya akan
turun, melihat ada kesempatan duduk saya cukup senang karena tidak harus
berdiri lebih lama lagi, tapi disebelah saya ada seorang ibu, jadilah saya
mempersilahkan ibu tersebut untuk duduk. Sesampainya di Stasiun Pasar Minggu
saya yang waktu itu menghadap ke jendela melihat sahabat saya hendak menyebrang
untuk menaiki kreta yang sama dengan yang saya naiki. Melihat saya akan bertemu
dengan sahabat saya sejak SMA tersebut saya sangat senang, karena tidak setiap
hari saya bisa pulang bareng dia. Saya tidak menyesal karena memberikan kursi
saya pada ibu-ibu yang disebelah saya tadi, karena kalo saya tidak memberikannya,
bagaimana saya tau kalau saya akan segerbong dengat sahabat saya.
Bagi
saya arti seorang sahabat itu sangat penting. Setelah keluarga sahabat adalah
orang yang paling dekat dengan kita. Menurut saya sangat menyedihkan jika ada
orang yang tidak punya sahabat, karena dia tidak punya orang yang dapat
dipercaya untuk berbagi rahasia dan perasaannya. Arti seorang teman berbeda
dengan sahabat menurut saya. Teman biasanya selalu berkata yang baik-baik
walaupun sebenarnya itu tidak baik untuk kita, tapi seorang sahabat akan dengan
tegas berkata tidak untuk sesuatu yang memang tidak sesuai dengan kita. Sahabat
tau segalanya tentang kita. Mereka ingat film, warna, dan segalanya tentang
kita. Mereka tau saat kita punya hari yang buruk hanya dari cara bicara kita di
SMS dan tau bagaimana menghibur kita. Bagi saya memiliki sahabat adalah
pengalaman yang paling manis dan berarti. Saya hanya tidak bisa membayangkan
bagaimana hidup tanpa sahabat-sahabat saya. Kalau kata Khalil Gibran “Friendship is always a sweet
responsibility, never an opportunity”. Yeah, they are my sweet
responsibility.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar